Kamis, 22 September 2011

Makalah pokok bahasan aqidah

BAB I
PENDAHULUAN

Kita adalah makhluk Allah SWT yang diciptakan dimuka bumi ini untuk mengenal dan melaksanakan kehidupan sesuai syari’atnya.Oleh sebab itu,manusia hendaklah menunbuhkan sikap mempertebal dan menjaga keimanan dengan kekuatan aqidah. Dalam hal ini,akidah menekankan pada kemampuan memehami dan mempertahankan keyakinan / keimanan yang benar . selain itu,manusia hendaknya dapat menghayati dan mengamalkan nilai-nilai al-asma’alhusna.

Aspek keimanan tersebut harus diiringi dengan sikap dan tingkah laku yang baik. Dalam hal ini berhubungan dengan akhlak. Akhlak menekankan pada pembiasaan untuk melaksanakan akhlak terpuji dan menjauhi akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari .

BAB II


A. Iman kepada Allah

Allah adalah tuhan yang behak disembah . Selain allah , tidak ada tuhan yang patut disembah. Dia adlah pencipta alam semesta.Iman kepada Allah SWT berarti percaya dengan sepenuh hati tanpa ada sedikit pun kereguan kepada allah SWT dengan segala sifat kesempurnaan nya ., baik yang wajib , mustahil , maupun yang jaiz , kemudian diucapkam dengan lisan lalu dibuktikan dengan amal perbuatan .(QS. Al-Ikhlas 1-4)
Artinya :
1 . katakanlah: “Dia-lah Allah yang maha Esa .”
2 . “Allah adalah Tuhan yang bergantungkepada-nya segala sesuatu .”
3 . “Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan .”
4 . “Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan dia .”
Iman kepada Allah adalah mengucapkan dengan lisan,membenarkan dengan hati,dan mengamalkan dengan anggota badan.”

Beriman kepada allah adalah membenarkan dengan yakin akan keberadaan allah dan keesaan nya ,baik dalam perbuatnnya , penciptaan alam seluruhnya,maupun dalam penerimaan ibadah segenap hambanya,serta membenarkan dengan penuh keyakinan bahwa allah mempunyai sifat kesempurnaan dan terhindar dari sifat kekurangan .

Dalam ilmu ushuluddin(ilmu kalam)sifat-sifat Allah SWT yang wajib diimani ada 20 perkara,yaitu :

1 . Al-Wujud(Allah ada)
2 . Al-Qidam(dahulu/sedia)
3 . Al-Baqa(kekal)
4 . Al-Mukhalafatu lil hawadits(berbeda dari semua makhluk)
5 . Qiyamuhu bi nafsih(berdiri sendiri)
6 . Al-Wahdaniyat(maha esa)
7 . Al-Qudrat(maha kuasa)
8 . Al-Iradat(berkehendak)
9 . Al-Ilmu(maha mengetahui)
10 . Al-Hayat(maha hidup)
11 . As-Sama(maha mendengar)
12 . Al-Basyar(maha melihat)
13 . Al-Kalam(maha berkata-kata)
14 . Qadiran(maha berkata-kata)
15. Muridan(maha berkehendak)
16. ‘Aliman(maha mengetahui)
17. Hayyan(maha Hidup)
18. Sami’an(maha Mendengar)
19. Bashiran(maha Melihat)
20. Mutakalliman(maha berkata-kata)

B . Iman kepada malaikat Allah .

Iman kepada Malaikat adalah yakin dan membenarkan bahwa Malaikat itu ada, diciptakan oleh Allah SWT dari cahaya / nur . Para ulama sepakat, bahwa mengimani keberadaan malaikat hukumnya wajib . Malaikat sebagai makhluk gaib tidak memasuki alam nyata atau alam materiil,tetapi alam rohani Dia bertugas dan berfungsi sebagai perantara dan pelaksanaan kehendak Allah SWT terutama yang berhubungan dengan alam rohani manusia .

Malaikat secara bahasa artinya risalah atau yang menyampaikan pesan . secara istilah adalah makhluk Allah yang bersifat gaib yang wujudnya tidak dapat dilihat,dilihat,didengar,diraba,dicium, atau dirasakan . Malaikat adalah suatu alam yang halus termasuk hal-hal yang gaibtidak dapat dicapai oleh panca indera mereka hidup dalam suatu alam yang berbeda dengan kehidupan alam semesta yang kita saksikan ini,oleh karena itu tidak dapat dicapai oleh pandangan kita yang mengetahui hakikat keberadaannya hanya Allah ta’ala sendiri .

Malaikat sangat berbeda dengan manusia yang suka makan,minum,tidur, berjenis laki-laki atu perempuan. Mereka disucikan dari kesyahwatan hayawaniyah,terhindar sama sekali dari keinginan-keinginan hawa nafsu,terjauh dari perbuatan-perbuatan dosa dan salah.mereka juga mempunyai kekuasaan dapat menjelma dalam rupa manusia atau lain-lain bentuk yang dapat dicapai oleh rasa dan penglihatan manusia .
Allah menciptakan malaikat dari Nur,sebagaimana muslim meriwayatkan dalam sebuah hadis dari Aisyah ra.bahwa Rasulullah SAW. Bersabda :“Malaikat itu diciptakan dari Nur (cahaya),jin diciptakan dari nyala api dan adam diciptakan dari apa yang telah diterangkan padamu semua .”

Tiada satu malaikat pun yang diciptakan Allah kecuali memiliki tugasnya masing-masing. Bagi seorang muslim, mengimani malaikat Allah tidak diharuskan mengetahui detil-detil mengenai malaikat beserta tugasnya, karena hal demikian tidaklah manusia mampu. Allah memang tidak pernah membebani setiap hambanya kecuali sebatas kemampuannya .

Tiada satu malaikat pun yang diciptakan Allah kecuali memiliki tugasnya masing-masing. Bagi seorang muslim, mengimani malaikat Allah tidak diharuskan mengetahui detil-detil mengenai malaikat beserta tugasnya, karena hal demikian tidaklah manusia mampu. Allah memang tidak pernah membebani setiap hambanya kecuali sebatas kemampuannya .

Adapun secara global, setiap muslim minimal mengenal 10 tokoh malaikat beserta tugasnya, yakni: (1) malaikat Jibril bertugas utama menyampaikan wahyu Allah kepada para Nabi, (2) malaikat Mikail bertugas utama membagikan rejeki kepada seluruh makhluk Allah, termasuk mengatur musim, (3) malaikat ‘Izroil bertuga utama mencabut nyawa setiap makhluk hidup, (4) malaikat Roqib bertugas utama mencatat/merekam berbuatan baik setiap hamba, (5) malaikat ‘Atid bertugas utama mencatat/merekam perbuatan buruk setiap hamba, (6) malaikat Munkar dan Nakir bertugas
utama mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada manusia di alam barzah/kubur, (7) malaikat Ridwan bertugas utama menjaga surga (8) malaikat Malik bertugas menjaga neraka dan (9) malaikat Isrofil bertugas utama meniup sangkakala dimulainya kiamat dan diawalinya Hari Kebangkitan .

C . Iman kepada Kitab-Kitab Allah .

Secara bahasa, كتب adalah bentuk jamak dari كتا ب . Sedangkan kitab adalah mashdar yang digunakan untuk menyatakan sesuatu yang ditulisi didalamnya. Ia pada awalnya adalah nama shahifah (lembaran) bersama tulisan yang ada di dalamnya.
Sedangkan menurut syariat, كتب adalah kalam Allah yang diwahyukan kepada rasul-rasul-Nya agar mereka menyampaikannya kepada manusia dan yang membacanya bernilai ibadah.
Meyakini dengan tanpa keraguan bahwa kitab-kitab Allah yang suci yang diturunkan kepada para Rasul adalah kalam Allah.
Dalil yang menunjukan supaya beriman kepada kitab-kitabNya yaitu diantaranya : AnNisa’ ayat 136 :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنزَلَ مِن قَبْلُ ۚ وَمَن يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya
.
Dalam AlQuran tersebut ada 4 kitab Suci yang diturunkan :
1. Taurat, adalah Kitab Suci yang diturunkan kepada Musa A.S.
2. Zabur, adalah Kitab Suci yang diturunkan kepada Dawud A.S
3. Injil, Adalah Kitab Suci yang diturunkan kepada Isa A.S.
4. Al Quran, Adalah Kitab Suci yang diturunkan kepada penutup para Nabi dan Rasul, yaitu Muhammad SAW.


Alquran datang dengan syariat yang universal, umum berlaku untuk setiap zaman dan tempat, menghapus syariat-syariat sebelumnya, mencakup semua yang dibutuhkan manusia dalam kehidupan dunia hingga Hari Kiamat, serta membawa mereka ke taman kebahagiaan di akhirat, manakala mereka mengikuti ajaran-ajarannyaJadi al-Quran yang ada di tangan kita sekarang adalah al-Quran yang diturunkan kepada Rasul kita Muhammad dengan keseluruhan dan rinciannya, tidak dinodai oleh tangan-tangan jahil dan tidak akan tersentuh olehnya

D . Beriman Kepada Rasul-Rasul Allah

Nabi dalam bahasa Arab berasal dari kata naba. Dinamakan Nabi karena mereka adalah orang yang menceritakan suatu berita dan mereka adalah orang yang diberitahu beritanya (lewat wahyu). Sedangkan kata rasul secara bahasa berasal dari kata irsal yang bermakna membimbing atau memberi arahan. Definisi secara syar’i yang masyhur, nabi adalah orang yang mendapatkan wahyu namun tidak diperintahkan untuk menyampaikan sedangkan Rasul adalah orang yang mendapatkan wahyu dalam syari’at dan diperintahkan untuk menyampaikannnya.Rasul dan nabi sama-sama mendapatkan wahyu, tetapi sering kali seorang Nabi diutus Allah kepada kaum yang memang sudah beriman sehingga perannya hanya menjalankan syari’ah yang sudah ada itu dan tidak membawa ajaran yang baru.

Ketika Rasulullah ditanya oleh Abu Dzar, tentang berapa jumlah para nabi dan rasul itu? Nabi menjawab 120 (seratus dua puluh) ribu, dari mereka itu terdapat 313 (tiga ratus tiga belas) rasul. Dari jumlah itu, yang tersebut namanya dalam Al Qur’an terdapt 25 orang, yaitu : 1.Adam, 2. Nuh, 3. Idris, 4. Shalih, 5. Ibrahim, 6. Hud, 7. Luth, 8. Yunus, 9. Ismail, 10. Ishaq, 11. Ya,qub, 12. Yusuf, 13. Ayyub, 14. Syu’aib, 15. Musa, 16.Harun, 17. Yasa’, 18. Dzulkifli, 19. Dawud, 20. Zakariyyah, 21. Sualaiman, 22. Ilyas, 23. Yahya, 24. Isa dan 25. Muhammad SAW.
Para rasul adalah orang yang ma’shum, terlindung dari dosa dan salah dalam kemampuan pemahaman agama, ketaatan, dan menyampaikan wahyu Allah, mereka telah dibekali Allah kesempurnaan dalam hal amanah, shidq/ kejujuran, fathonah/ kecerdasan, dan tabligh/ penyampaian, sehingga selalu siaga dalam menghadapi tantangan dan tugas apapun. Para rasul juga dibekali mukjizat dan tanda-tanda keistimewaan lainnya, untuk membuktikan kebenaran kerasulannya, bahwa mereka datang dari Allah SWT.

E . Beriman Kepada Nabi Muhammad SAW .

Nabi Muhammad SAW adalah putar dari Abdullah bin Abdull muthalib dan Aminah binti Wahab yang keduanya berasal dari suku Qurais. Beliau dilahirkan pada hari senin 12 rabi’ul awal tahun gajah (20 afril 571 M). Beliau adalah penutup para Nabi dan Rasul, serta utusan Allah kepada seluruh manusia. Beliau adalah hamba yang tidak boleh disembah, dan Rasul yang tidak boleh didustakan. Beliau adalah sebaik-baik makhluk, makhluk yang paling utama dan paling mulia di hadapan Allah Ta’ala, derajatnya paling tinggi, dan kedudukannya paling dekat kepada Allah.

Beliau diutus kepada manusia dan jin dengan membawa kebenaran dan petunjuk, yang diutus oleh Allah sebagai rahmat bagi alam semesta, sebagaimana firman-Nya:
“Dan tidaklah Kami mengutusmu melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” [Al-Anbiyaa’: 107]

Allah menurunkan Kitab-Nya kepadanya, mengamanahkan kepadanya atas agama-Nya, dan menugaskannya untuk menyampaikan risalah-Nya. Allah telah melindunginya dari kesalahan dalam menyampaikan risalah ini, sebagaimana firman-Nya:
“Dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Qur-an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” [An-Najm: 3-4]
Di antara mukjizat-mukjizat tersebut dan yang terbesar ada-lah Al-Qur-an yang dengannya Allah mengemukakan tantangan kepada ummat yang paling fasih dan paling mendalam (bahasanya) serta paling mampu bermanthiq (berlogika). Mukjizat terbesar -setelah Al-Qur-an- yang dengannya Allah menguatkan Nabi-Nya Shallallahu ‘Alaihi wa ‘Ala Alihi wa Sallam adalah mukjizat Isra’ dan Mi’raj.Di antara mukjizat beliau juga adalah:
Terbelahnya bulan, suatu mukjizat besar yang Allah berikan kepada Nabi-Nya Shallallahu ‘Alaihi wa ‘Ala Alihi wa Sallam sebagai bukti atas kenabian-nya. Hal itu terjadi di Makkah ketika kaum musyrikin meminta suatu bukti dari beliau.Memperbanyak makanan untuk beliau, dan ini terjadi pada beliau Shallallahu ‘Alaihi wa ‘Ala Alihi wa Sallam lebih dari sekali.Memperbanyak air, dan air tersebut memancar di antara jari-jemarinya yang mulia, serta makanan bertasbih untuknya saat dimakan. Hal ini sering kali terjadi pada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam Beliau mengabarkan sebagian perkara ghaib. Beliau mengabar-kan tentang hal-hal yang terjadi yang jauh darinya segera setelah kejadiannya. Beliau pun mengabarkan tentang perkara-perkara ghaib yang belum terjadi, lalu terjadi setelah itu, sebagaimana yang beliau Shallallahu ‘Alaihi wa ‘Ala Alihi wa Sallamó kabarkan, dan lain-lainnya.

F . Beriman Kepada Hari Kiamat .

Hari kiamat adalah hari berakhirnya kehidupan didunia ini . Percaya kepada hari kiamat termasuk rukun iman oleh karena itu sebagai umat islam kita wajib meyakini bahwaAllah akan mengadakan hari kiamat .
Firman Allah SWT .
وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَن فِي الْقُبُورِ


Artinya :
Sesungguhnya hari kiamat pastilah datang ,tidak ada keraguan padanya:dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang didalam kubur .(QS.Al-Hajj 7 )
Hari kiamat itu terbagi kepada 2 bagian :
1 . Kiamat Sughra .
Kiamat sughra adalah kiamat kecil, yaitu musnah nya sesuatu benda atau mati nya suatu makhluk,seperti meninggal nya manusia .
2 . Kiamat Kubra .
Kiamat Kubra adalah kiamat besar, yaitu musnahnya alam beserta isinya . Dan kemudian semua makhluk akan di hidupkan atau dibangkitkan kembali .
Apabila kiamat datang maka alam beserta isinya akan hancur dan musnah,yang kekal hanyalah Allah SWT,pada hari kiamat ini manusia yang telah mati akan kembali dibangkitkan dari kuburnya . Malaikat Israfil dengan ijin Allah SWT melaksanakan tugasnya untuk membangkitkan manusia dari kuburnya,pada hari itu disebut dengan hari kebangkitan .Setelah manusia dibangkitkan dari kuburnya,kemudian dikumpulkan pada suatu tempat yang disebut padang mahsyar,hari berkumpulnya manusia pada waktu itu disebut dengan Yaumil Mahsyar.Dipadang mahsyar ini,manusia akan diperlihatkan buku catatan amal perbuatannya kepada seluruh manusia .

Pada hari itu juga tidak seorangpun yang dapat menolong orang lain,masing-masing mempertanggungjawbkan seluruh perbuatannya didunia yang dicatat oleh malaikat ,yaitu malaik,at Rakib dan malaikat Atib.Maka pada waktu itulah dilaksanakan hari perhitungan(yaumil Hisab).

Pada hari perhitungan itu Allah SWT membalas semua perbuatan manusia dengan seadil-adilnya. Bagi orang yang beriman dan beramal saleh,maka mereka memperoleh kesenangan yaitu dimasukkan kedalam surga,dan mereka kekal didalamnya .
Orang-Orang yang kekal dalam neraka adalah orang yang semasa hidupnya didunia selalu berbuat dosa dan durhaka .

G . Iman Kepada Qadha Dan Qadar .

Pengertian Qadha dan Qadar Menurut bahasa Qadha memiliki beberapa pengertian yaitu: hukum, ketetapan,pemerintah, kehendak, pemberitahuan, penciptaan. Menurut istilah Islam, yang dimaksud dengan qadha adalah ketetapan Allah sejak zaman Azali sesuai dengan iradah-Nya tentang segala sesuatu yang berkenan dengan makhluk. Sedangkan Qadar arti qadar menurut bahasa adalah: kepastian, peraturan, ukuran. Adapun menurut Islam qadar perwujudan atau kenyataan ketetapan Allah terhadap semua makhluk dalam kadar dan berbentuk tertentu sesuai dengan iradah-Nya. Firman Allah:
الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُن لَّهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا
Artinya: yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagiNya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya. (QS .Al-Furqan ayat 2).

Untuk memperjelas pengertian qadha dan qadar, berikut ini dikemkakan contoh. Saat ini Abdurofi melanjutkan pelajarannya di SMK. Sebelum Abdurofi lahir, bahkan sejak zaman azali Allah telah menetapkan, bahwa seorang anak bernama Abdurofi akan melanjutkan pelajarannya di SMK. Ketetapan Allah di Zaman Azali disebut Qadha. Kenyataan bahwa saat terjadinya disebut qadar atau takdir. Dengan kata lain bahwa qadar adalah perwujudan dari qadha.

Pada uraian tentang pengertian qadha dan qadar dijelaskan bahwa antara qadha dan qadar selalu berhubungan erat . Qadha adalah ketentuan, hukum atau rencana Allah sejak zaman azali. Qadar adalah kenyataan dari ketentuan atau hukum Allah. Jadi hubungan antara qadha qadar ibarat rencana dan perbuatan.

Diriwayatkan bahwa suatu hari Rasulullah SAW didatangi oleh seorang laki-laki yang berpakaian serba putih , rambutnya sangat hitam. Lelaki itu bertanya tentang Islam, Iman dan Ihsan. Tentang keimanan Rasulullah menjawab yang artinya: Hendaklah engkau beriman kepada Allah, malaekat-malaekat-Nya, kitab-kitab-Nya,rasul-rasulnya, hari akhir dan beriman pula kepada qadar(takdir) yang baik ataupun yang buruk. Lelaki tersebut berkata” Tuan benar”. (H.R. Muslim)

Kita harus yakin dengan sepenuh hati bahwa segala sesuatu yang terjadi pada diri kita, baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan adalah atas kehendak Allah.

Dengan beriman kepada qadha dan qadar, banyak hikmah yang amat berharga bagi kita dalam menjalani kehidupan dunia dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Hikmah tersebut antara lain: Melatih diri untuk banyak bersyukur dan bersabar, Menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa, Memupuk sifat optimis dan giat bekerja,Menenangkan jiwa .

H . Tanda-Tanda Orang Beriman .

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia."(QS.Al Anfal 2-4)

Dari Ayat tersebut telah jelas lah bahwa beberapa tanda-tanda orang yang benar-benar beriman kepada Allah adalah:
1. Bila disebut nama Allah gemetarlah Hatinya
2. Apabila Dibacakan Ayat-ayat Allah bertambahlah Imannya
3. Mereka selalu bertawakal Kepada Allah
4. Mendirikan Shalat
5. Menafkahkan (berinfaq, shadaqoh)

Tanda-tanda hati yang beriman (= hati yang bening = hati yang selamat == QALBUN SALIM), yaitu :
1. Cinta kepada Allah dengan amat sangat
2. Kembali dan bergantung kepada Allah
3. Asik dalam beribadah
4. Rindu kepada Allah
5. Tentram bersama Allah
6. Memperhatikan waktu
7. Lunak untuk berdzikir
I . Hal-Hal Yang Merusak Iman .

hal-hal yang bisa merusak iman antara lain

A. Riya
Riya artinya memperlihatkan (menampakan) diri kepada orang lain, supaya diketahuui kehebatan perbuatannya, baik melalui pembicaraan, tulisan ataupun sikap dan perbuatan dengan tujuan mendapat perhatian, penghargaan dan pujian manusia, bukan ikhlas karena Allah.

B. Takabur
Pengertian takabur menurut bahasa adalah membesarkan diri, menganggap dirinya lebih besar dari orang lain. Menurut istilah, suatu sikap mental yang merasa diri lebih besar, lebih tinggi, lebih pandai dan memandang kecil serta rendah terhadap orang lain.Takabur itu dapat digolongkan dua bagian, yaitu takabur batin dan takabur lahir.

C. Nifaq
Nifaq ialah sifat yang berbeda antara lahir dan batin atau tidak sesuai antara ucapan dengan perbuatan. Orang yang mepunyai sifat nifaq disebut munafiq.

D. Fasiq
Fasiq artinya meniggalkan perintah Allah Subahanahu Wa Ta’ala, tidak berbakti kepada Allah, atau keluar dari perintah Allah SWT. Orang fasiq ialah orang yang tahu perintah dan larangan Allah , tetapi ia tidak mau melaksanakan perintah-Nya dan meniggalkan larangan-Nya.

E. Perbuatan Dosa
Perbuatan dosa ialah segala perbuatan yang dilarang oleh Allah Subhanahuu Wa Ta’ala dan Rasul-Nya yang tercantum dalam Al Qur’an dan Al Hadits. Ini adalah pengertian dari segi huukum formal. Secara psikologis, yang disebut perbuatan dosa ialah segala perbuatan yang apabila dilakukan akan terasa salah dalam hati, dan merasa tidak senang jika perbuatannya itu diketahui orang lain.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

1. arti iman adalah percaya dengan sepenuh hati tanpa ada sedikipun keraguan didalamnya sehingga tercermin dalam pandangan hidup, sikap, dan tingkah laku.
2. rukun iman mencakup, iman kepada Allah, malaikat, kitab kitab Allah, rasul Allah, hari kiamat dan qadha dan qadar.
3. tanda tanda orang beriman
a. Bila disebut nama Allah gemetarlah Hatinya
b. Apabila Dibacakan Ayat-ayat Allah bertambahlah Imannya
c. Mereka selalu bertawakal Kepada Allah
d. Mendirikan Shalat
e. Menafkahkan (berinfaq, shadaqoh)
4. hal hal yang merusak iman adalah riya’ takabbur, nifaq, fasiq, dan perbuatan dosa.

B, Kritik dan Saran

Dalam penulisan makalah ini, tentu banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI.Al Qur’an dan terjemahnya.PT.Syamil Cipta Media, Bandung: 2005
Saputra, Thayib Sab. Wahyudin. Aqidah Akhlak. PT Karya Toha Putra, Semarang: 1994
Lubis, Ilyas. Rafriandi. Pendidikan Agama Islam. Jabal Rahmat, Medan: 1994
Nur’aini, Dyah Siti. Aqidah Akhlak. Alfath, Solo: 2008

TGL